LOST IN TRANSLATION  

Posted by >> JOJO ROHI <<

.

Aku awali dengan sebuah cerita…


Jose Rivera, seorang bandit yang sangat ditakuti di beberapa kota kecil di Texas karena merampok beberapa bank. Penduduk kota yang kewalahan menghadapi Jose Rivera akhirnya menyewa seorang polisi jagoan untuk menangkap Jose Rivera di suatu tempat persembunyiannya di Mexico dan membawa kembali uang rampokan tersebut.

Singkat cerita, akhirnya polisi (sheriff) jagoan itu tiba di sebuah cantina – kedai minum – yang sepi dan jorok. Di konter ia melihat seorang laki-laki muda sedang menikmati minumannya.

Sementara itu, di salah satu meja, tangan menutupi perutnya yang sangat buncit, topi di atas mata, seorang pelanggan lain sedang tidur…ngorok. Si polisi jagoan berjalah perlahan mendekati laki-laki muda itu di bar dan mengatakan bahwa ia mengemban misi untuk membawa kembali Jose Rivera, hidup atau mati.

“Bisakah Anda membantu saya menemukan dia?” ia bertanya. Laki-laki muda itu tersenyum, menunjuk ke pelanggan lain yang sedang ngorok itu, dan berkata, “Itu Jose Rivera.”

Polisi itu menggeser tubuhnya dan berjalan menuju banditos Jose Rivera yang sedang tidur mendengkur, menepuk bahunya. “Kamu Jose Rivera?” ia bertanya. Laki-laki itu berbisik, “No speak English.” Sang polisi melambaikan tangan kepada si laki-laki muda untuk membantunya menyampaikan misinya.

Percakapan yang menyusul sangat lamban. Pertama-tama si polisi berbicara dalam bahasa inggris dan si laki-laki muda itu menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol. Jose Rivera menjawab dalam bahasa Spanyol, dan pemuda itu mengulangi jawaban tersebut dalam bahasa inggris kepada sang sheriff.

Akhirnya si polisi memperingatkan Jose Rivera bahwa ia punya dua pilihan; yang pertama ialah memberi tahu kepadanya di mana semua hasil rampokan itu disembunyikan, dan dengan demikian ia bisa pergi dengan bebas. Pilihan yang kedua ialah bahwa jika ia tidak mau mengungkapkan tempat persembunyian uang itu, ia akan ditembak mati dengan segera. Pemuda itu menerjemahkan ultimatum sang polisi.

Jose Rivera duduk tegak dan berkata kepada si pemuda, “Beri tahu dia untuk keluar dari bar, belok ke kanan, berjalan satu mil, dan ia akan menemukan sebuah pohon besar dekat sumur. Di sisi pohon ada lemping beton yang harus digeser untuk menemukan lubang dibawahnya. Disitulah kusembunyikan semua perhiasan dan uang hasil rampokan.”

Laki-laki muda itu berpaling ke sang polisi, membuka mulutnya… menelan ludah… berhenti – dan kemudian berkata, “Jose Rivera berkata… ‘Silakan tembak’!”


Ada sesuatu yang hilang dalam terjemahan, bukan?


Bagaimana bila si penerjemah itu adalah para elit politik kita yang seharusnya dapat menerjemahkan suara dan kehendak rakyat… tapi justru berkata “Silakan tembak!” kepada rakyat….

.